Kerusakan Satelit Yang Terpapar Cuaca Antariksa

Sabuk Van Allen. Kredit: NASA/Van Allen Probes/ Goddard Space Flight Center

Bintang bola - Waktu perjalanan yang diperpanjang justru menyebabkan satelit lebih banyak terpapar efek merusak dari cuaca antariksa. Amat penting bagi operator komersil untuk memahami masalah ini sehingga dapat mengambil langkah mitigasi dampak cuaca anariksa dan langkah perlindungan aset.

Penelitian mitigasi dampak cuaca antariksa yang dilakukan oleh British Antarctic Survey, Universitas Cambridge, dan DH Consultancy, memperlihatkan bahwa setelah badai radiasi, keluaran maksimum sel surya bisa turun sampai 8%. Ini terjadi ketika satelit mencapai lokasi yang ditargetkan dengan tenaga listrik. Hasil ini setra dengan tingkat kerusakan yang mungkin terjadi setelah 15 tahun di orbit geostasioner.

Selama badai radiasi, partikel bermuatan yang dilontarkan Matahari akan terperangkap dalam medan magnet Bumi dan membentuk sabuk radiasi Van Allen di sekeliling Bumi. Tabrakan dengan partikel-partikel bermuatan menyebabkan kerusakan pada sel surya. Tingkat kerusakan keluaran sampai 8% nerupakan perkiraan terburuk yag mungkin terjadi. Akan tetapi, dalam kondisi tenang pun, diterkirakan terjadi penurunan sebesar 1 – 3%.


BINTANGBOLA - Website Agen Bola Terbaik dan Terpercaya di Indonesia
SBOBET | IBCBET | Togel Online (Klik4D) | Casino Online
Tangkasnet | Nova Poker



Dari sini kita bisa mengetahui seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan akibat perjalanan yang lambat ke orbit geostasioner. Dengan informasi ini operator satelit komersil bisa merancang rute optimal agar memperoleh umur terpanjang bagi satelit.

Selama empat tahun terakhir ini, misi satelit komersil sudah mulai menggunakan propulsi listrik untuk mengorbitkan satelit. Dengan demikian, tak perlu lagi membawa propelan kimia sehingga massa dan ukuran satelit bisa direduksi. Tentu saja imbasnya adalah penghematan biaya satelit. Selain itu, dengan ukuran yang semakin kecil, dua satelit bisa dibawa roket yang sama dalam sekali peluncuran. Massa yang direduksi juga bisa digunakan untuk mengakomodasi tambahan muatan yang bisa menghasilkan keuntungan.

Dalam peluncuran konvensional, satelit akan ditempatkan di orbit transfer geostasioner oleh roket peluncur yang menggunakan prpelan kimia untuk mencapi orbit geostasioner. Manuver transfer orbit ini bisa memakan waktu berhari-hari. Akan tetapi, dengan tenaga listrik, butuh sekitar 200 hari untuk mencapai orbit yang ditargetkan. Akibatnya satelit akan menghabiskan waktu lebih lama di sabuk Van Allen dan terpapar efek radiasi antariksa yang berbahaya.



Posted by Bintangbola
Kami ada karena Anda

 

BintangBola | NovaPoker
BBM : D61870BD
WhapApp : +855-81-287-168
WeChat : BINTANGBOLA

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bintangbola - Lubang Hitam Raksasa 'Merobek' Bintang

Gambar
Bintang Bola - Sebuah lubang hitam (Black Hole) raksasa terlihat menarik dan merobek bintang untuk pertama kalinya. Bintang itu seukuran dengan matahari Bumi dan berjarak 375 juta tahun cahaya. Bintangbola - Lubang Hitam Raksasa 'Merobek' Bintang Bintang yang berukuran sebesar matahari Bumi ini terlihat dari 375 juta tahun cahaya melengkung dan berliku ke tarikan gravitasi lubang hitam supermasif, menurut para peneliti di Astrophysical Journal, dikutip dari Skynews. Teleskop pencari planet milik NASA, Transiting Exoplanet Survey Satellite TESS, menangkap garis waktu terperinci dari awal hingga akhir untuk pertama kalinya. Para astronom menggunakan jaringan teleskop di seluruh dunia untuk mendeteksi fenomena tersebut sebelum melihat TESS. Ini memang dirancang untuk menemukan planet yang jauh. "Ini benar-benar kombinasi dari keduanya menjadi baik dan beruntung, dan kadang-kadang itulah yang Anda butuhkan untuk mendorong ilmu pengetahuan ke depan," ucap Ho...
Baca selengkapnya

Bintangbola - Serba-Serbi Planet Uranus yang Bersinar Terang Hari Ini

Gambar
Bintangbola Agen Judi Bola - Uranus dilaporkan mencapai oposisi pada Selasa, 28 Oktober 2019 pukul 04.00 EDT (15.00 WIB), yang berarti hampir berseberangan dengan matahari dari perspektif Bumi. Bintangbola - Serba-Serbi Planet Uranus yang Bersinar Terang Hari Ini Tidak hanya 'wajah' Uranus yang sepenuhnya diterangi oleh sinar matahari, tetapi Uranus juga lebih dekat dengan Bumi daripada waktu lain sepanjang tahun. Planet itu berada di titik terdekatnya dengan Bumi, yang disebut perigee, pada Minggu, 27 Oktober 2019, menurut situs EarthSky.org yang dikutip melalui Space.com pada Rabu (29/10/2019). Untuk saat ini, Uranus masih akan terlihat sepanjang malam di langit timur saat matahari terbenam, menurut EarthSky. Untungnya, Bulan baru telah mencapai fase baru pada Minggu dan tidak akan mengaburkan cahaya Uranus di ufuk yang cerah. Anda bisa melihat Uranus di konstelasi Aries antara kira-kira 20.00 hingga 05.30 waktu setempat, menurut In-the-Sky.org. Anda akan dapat ...
Baca selengkapnya

Bintangbola - Pesawat NASA Berhasil Lacak Planet Kerdil di Belakang Pluto

Gambar
Bintang Bola - Pesawat antariksa nirawak milik NASA New Horizons dirancang khusus untuk misi menjelajah area sekitar Pluto. Setelah misi itu dicapai pada 2015, New Horizons kini menjalankan observasi di 'halaman belakang' Pluto. Bintangbola - Pesawat NASA Berhasil Lacak Planet Kerdil di Belakang Pluto New Horizons sekarang sedang 'memata-matai' area Sabuk Kuiper (Kuiper Belt) yang terletak di ujung tata surya. Ia baru-baru ini berhasil menemukan sebuah planet kerdil di area tersebut yang ukurannya hanya setengah dari Pluto. Dari laporan NASA, planet tersebut bernama 50000 Quaoar. Ukuran diameternya hanya sekitar 1.110 kilometer dan jaraknya 6,4 miliar kilometer dari Matahari. Sementara New Horizons terbang mendekati Quaoar dari jarak 2 miliar kilometer pada 13 dan 14 Juli kemarin. Pihak NASA memperkirakan, tampaknya New Horizons tidak akan melintasi Quaoar lebih dekat lagi, namun pesawat antariksa sebesar piano ini berhasil menjepret sejumlah foto planet ku...
Baca selengkapnya